Nur Ikawati, Pegawai Kementerian PUPR yang Raih IPK 4,00 di Fakultas Teknik UGM

Bisa menyelesaikan pendidikan Pascasarjana menjadi impian semua orang.

Hal tersebut baru saja dicapai oleh Nur Ikawati dari Fakultas Teknik UGM.

Perempuan yang akrab disapa Ika ini merasa bangga bisa menjadi wakil wisudawan fakultas dengan IPK 4.00 pada Wisuda Pascasarjana dan Doktor Periode IV Tahun Akademik 2018/2019, pada Rabu (23/7/2019).

Meskipun demikian, Ika mengaku tak pernah mempunyai target atau tuntutan dari orang terdekat untuk bisa sampai di tahap ini.

Sebelum menempuh pendidikan S2, Ika memang sudah bekerja di Kementerian Pekerjaan Umum di Semarang. Ia merasa beruntung ia bisa diberi kesempatan untuk menimba ilmu lagi.

“Sebetulnya tidak ada trik khusus atau tuntutan dari tempat kerja untuk meraih IPK tinggi. Saya sih jalanin aja apa yang dihadapi, ngalir aja gitu,” jelas Ika kepada KAGAMA.

Ika menambahkan, selama ini ia hanya memaksimalkan waktu.

Misalnya ketika kuliah, ia bisa langsung menangkap materi yang diberikan, sehingga di rumah Ika tidak perlu banyak mengulang.

Sisa waktu yang ada bisa digunakan untuk melakukan hal lain.

Perjalanan Ika menempuh pendidikan master terbilang mulus, apalagi dalam hal pembiayaan.

Diceritakan oleh Ika, selama kuliah ia tidak perlu pusing memikirkan biaya kuliah, karena ia mendapatkan beasiswa langsung dari tempat kerjanya untuk melanjutkan studi.

“Karena kesempatan ini langsung datang dari tempat kerja. Jadi saya memang diarahkan untuk fokus kuliah dan untuk sementara waktu pekerjaan libur dulu,” ungkap perempuan kelahiran 29 tahun lalu itu.

Menekuni Mitigasi Bencana

Jika sebelumnya Ika lulus sebagai sarjana Teknik Geodesi, kali ini Ika menyandang master dari Teknik Sipil, konsentrasi pengelolaan bencana alam.

Ika sebagai pegawai di Direktorat Jenderal Sumber Daya air bertugas melakukan pendayagunaan air, sehingga Ika merasa membutuhkan ilmu ini.

Ika sedikit berbicara tentang ilmu yang baru saja ia dapatkan itu.

Ia menjelaskan Indonesia memang negara yang unik, karena hampir semua tipe ancaman bahaya ada di Indonesia dan tidak dapat dihindari.

Tetapi risiko yang diakibatkan sebenarnya dapat diminimalisasi melalui manajemen bencana, salah satunya mitigasi bencana.

Sumber: http://kagama.co

Kegiatan Kuliah Lapangan Mata Kuliah Drought, Flood, and Debris Flow Risk Reduction

Kuliah Lapangan Mahasiswa MTPBA mata kuliah Drought, Flood, and Debris Flow Risk Reduction diselenggarakan pada 22 Mei 2019 yagn dibimbing oleh Karlina, ST., M.Eng., Ph.D.

Kegiatan ini didampingi oleh tim dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta tim kontraktor rekanan dalam pembangunan konstruksi pelindung banjir di Sungai Serang, Kabupaten Kulon Progo. Kunjungan pertama dilaksanakan di lokasi proyek pembangunan konstruksi pelindung banjir di Desa Giripeni, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, yang sering terjadi banjir akibat luapan sungai di kawasan tersebut. Pada lokasi itu, sudah dilakukan penanganan dengan bangunan konstruksi berupa dinding parapet untuk melindungi kawasan sekitar dari luapan banjir Sungai Serang. Luapan dari sungai di sekitar titik tersebut sering menggenangi kawasan permukiman di sekitarnya, sehingga perlu adanya peningkatan ketinggian bantaran sungai, sehingga digunakan metode struktural berupa pembangunan dinding parapet tersebut. Konstruksi tersebut menggunakan kala ulang (return period) 100 tahun, dengan debit banjir rancangan sekitar 432 m3/s. Rangkaian proyek konstruksi penahan banjir di Sungai Serang secara keseluruhan, selain untuk mengurangi risiko banjir sepanjang Sungai Serang yang selama ini sering terjadi, juga sebagai upaya untuk melindungi Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang lokasinya berada di muara. Konstruksi pelindung banjir tersebut akan dapat berfungsi maksimal apabila diimbangi dengan pengendalian alih fungsi lahan di kawasan hulu dan sekitar sungai.

Kunjungan kedua dilakukan di lokasi yang terjadi banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Serang di Desa Bendungan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo. Banjir tersebut terjadi pada Bulan Maret 2019. Kerusakan tanggul diduga akibat adanya pembangunan instalasi pembuangan air limbah swadaya masyarakat sekitar yang diarahkan ke Sungai Serang dengan melewati tanggul yang ada. Konstruksi yang tidak sesuai dengan standar keamanan diduga sebagai penyebab utama kerusakan tanggul tersebut. Saat ini, sudah dilakukan penanganan sementara dengan menutup tanggul yang jebol tersebut dengan menggunakan konstruksi karung pasir (sand bag)

Kuliah Lapangan Mata kuliah Earthquake Disaster Risk Reduction

Kegiatan Field Trip tentang Earthquake Disaster Risk Reduction diawali dengan kunjungan di Candi Kedulan, dimana Candi Kedulan adalah salah satu situs kuno yang baru sekitar tahun 1993. Candi masih dalam tahap pemugaran, yang direncanakan selesai pada 2020. Berdasarkan hasil pengamatan, bahwa candi kedulan adalah salah satu trace bahwa jaman dahulu kala terjadi gempa bumi yg besar di Wilayah Jogja sehingga meruntuhkan candi dan beberapa bagian candi hancur berkeping. Dan hasil analisis itu didukung oleh letak candi kedulan yang dekat dengan sesar Opak.

Terkait dengan teknologi pembangunan pada jaman dahulu, para nenek moyang jaman dahulu sudah menerapkan teknologi untuk mengantisipasi gempa, agar bangunan lebih kuat. Dengan memasang dinding batuan dengan pola yang tidak sama dan saling mengunci. Sehingga, jika terjadi gempa bangunan akan lebih tahan. Terbukti dengan hasil penemuan situs lebih dari 70 persen masih dalam kondisi baik. Maka dari itu bisa dilakukan pemugaran.

Kunjungan kedua adalah Taman Sari, bangunan cagar budaya ini, beberapa bagian mengalami kerusakan akibat gempa bumi 2006 kala itu. Beberapa bangunan sengaja tidak dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi karena sebagai bukti atau trace bahwa pernah terjadi gempa bumi hebat di Yogyakarta. Namun beberapa bangunan yang rusak dilakukan retrofitting dengan grouting bagian-bagian yg retak akibat gempa dan perkuatan dinding di beberapa lokasi di dalam ruang bawah tanah.

Monitoring dan Evaluasi Karyasiswa Kementerian PUPR untuk Prodi MTPBA dan MSTB

Kegiatan rutin monitoring dan evaluasi (Monev) bagi karyasiswa tugas belajar Kementerian PUPR telah dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2019, bertempat di Ruang Sidang Merah, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM.
Tim monev dilaksanakan oleh Bidang Evaluasi dan Perencanaan Pusdiklat SDA dan Konstruksi Kementerian PUPR, di dampingi oleh bagian akademik Prodi MTPBA dan MSTB membahas kendala-kendala yang dihadapi karyasiswa selama menjalankan tugas belajar. Beberapa kendala yang dihadapi adalah berkaitan dengan penentuan lokasi magang, topik tesis, proses penyusunan tesis dan masa studi. Beberapa solusi juga telah diberikan kepada karyasiswa terhadap kendala-kendala tersebut, sehingga diharapkan karyasiswa dapat menyelesaikan studi dengan tepat waktu.

Kerjasama Pendidikan antara Prodi MTPBA DTSL FT UGM, Prodi MMB PS UGM dengan BNPB

Pada tanggal 2 Mei 2019, telah dilaksanakan rapat kerja antara Prodi MTPBA, Prodi MMB Universitas Gadjah Mada dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, membahas Draft Perjanjian Kerjasama antara UGM (FT DTSL MTPBA & SP MMB)-BNPB. Untuk prodi MTPBA kerjasama dengan BNPB dirancang untuk program Double Degree di University of Newcastle-Australia.

Rapat dihadiri oleh perwakilan Dari Direktorat Pendidikan dan Pengajaran UGM, perwakilan dari Direktorat Kemahasiswaan UGM, Dekan Sekolah Pascasarjana UGM, Ketua Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM, Kaprodi MTPBA, Ketua Kepala Pusat Diklat PB, dan Kepala Biro Hukum Kerjasama BNPB.

Kuliah Lapangan Mata Kuliah Natural Disaster Damage and Loss Assessment (NDLA)

Kuliah Lapangan mata kuliah Natural Disaster Damage and Loss Assessment (NDLA)i MTPBA UGM 2019 dilaksanakan pada Jumat, 3 Mei 2019 dengan tujuan Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul dan Makam Imogiri (lokasi bencana longsor).

Pelaksana kuliah lapangan sebagai berikut:

  • Prof. Ir. Djoko Legono, Ph.D.
  • Karlina, ST., M.Eng., Ph.D.
  • Mahasiswa MTPBA 2018

Kegiatan ini didampingi oleh tim dari BPBD Kabupaten Bantul, selaku institusi pelaksana penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana alam di Kabupaten Bantul. Kunjungan pertama dilakukan di kantor BPBD Kabupaten Bantul. Di lokasi tersebut, dilakukan pengarahan mengenai gambaran bencana banjir dan longsor di Kabupaten Bantul serta kondisi lokasi yang akan dilakukan pengamatan. Selain itu, dilakukan diskusi dan tanya jawab mengenai proses mitigasi bencana yang telah dilaksanakan, pengorganisasian pelaksanaan tanggap bencana, serta metode penilaian kerusakan dan kerugian terhadap bencana alam yang terjadi.

Kunjungan kedua dilaksanakan di area Makam Raja Imogiri yang pada bulan Maret 2019 mengalami longsor yang cukup besar. Longsor tersebut menimbulkan korban jiwa dan merusak 3 rumah warga di bawahnya. Dalam hal ini, telah dilakukan penilaian terhadap kerusakan (damage assessment) dan perhitungan kebutuhan pascabencana (post disaster need assessment) oleh BPBD Kabupaten Bantul. Analisis tersebut didasarkan pada Peraturan Kepala BNPB Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rapat Pembahasan RAB Mahasiswa Tugas Belajar Kementerian PUPR

Pada 4 April 2019, telah dilaksanakan rapat rutin pembahasan RAB mahasiswa tugas belajar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dalam hal ini untuk Prodi Magister Teknik Pengelolaan Bencana Alam, dan Prodi Magister Teknik Sipil program  Sarana Prasarana dan Teknologi Bahan.

Pembahasan di fokuskan pada RAB kegiatan perkuliahan semester II dan IV bagi mahasiswa tugas belajar Angkatan Tahun 2017 dan 2018. Kementerian PUPR dalam hal ini di wakilkan oleh Pusdiklat SDA dan Konstruksi menyampaikan bahwa pada dasarnya kegiatan yang telah berjalan tetap akan dilaksanakan. Selain pembahasan RAB, rapat juga membahas terkait lokasi pelaksanaan magang bagi mahasiswa Kementerian PUPR, dan beberapa kegiatan tambahan lain seperti pelaksanaan sertifikasi keahlian, publikasi tesis, dll.

Setelah kesepakatan RAB disetujui, rapat ditutup pada pukul 16:00 WIB, hasil kesepakatan selanjutnya akan di tuangkan dalam kontrak kesepakatan kerjasama antara DTSL FT UGM dan Kementerian PUPR.

Kunjungan the International Engagement Arm of the University of Newcastle, Australia

Prodi Magister Teknik Pengelolaan Bencana Alam (MTPBA), DTSL FT UGM, kedatangan tamu Mr. Kenny Khoo, dari Transnational Education team within UON Global, the International Engagement Arm of the University of Newcastle, Australia, pada tanggal 4 April 2019.

Kedatangan beliau disambut oleh Ketua Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Prof. Ir. Joko Sujono, M.Eng., Ph.D., Sekretaris Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Ali Awaludin, ST., M.Eng., Ph.D., dan Ketua Prodi MTPBA Ir. Adam Pamudji R., M.Sc., Ph.D.

Mr. Kenny Khoo menawarkan kemungkinan kerjasama pendidikan bidang bencana melalui program Double Degree tingkat master, bagi mahasiswa Prodi MTPBA dan mahasiswa di University of Newcastle, Australia. Pembahasan rapat adalah terkait dengan penyelenggaraan studi di UON, rencana pembagian pelaksanaan studi program Double Degree, pembiayaan, dan rancangan kegiatan program Double Degree.

Setelah kunjungan di DTSL, Mr. Kenny Khoo dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Dekan Fakultas Teknik Prof. Dr. Ir. Nizam, M.Sc., dan pejabat bidang kerjasama Internasional Fakultas Teknik, untuk membahas kemungkinan kerjasama program Double Degree.

Kuliah Lapangan Earthquake Dynamic untuk Mahasiswa Angkatan 2018

Mata Kuliah: Earthquake Dynamic

Waktu: Sabtu, 6 April 2019

Dosen Pembimbing: Gayatri Indah Marliyani, ST., M.Sc., Ph.D

Kegiatan Field Trip tentang dinamika gempa diawali dengan kunjungan di Candi Sambisari, dimana Candi Sambisari adalah salah satu situs kuno yang baru ditemukan abad 20an sekitar tahun 1966. Candi Sambisari adalah candi yang berada dibawah permukaan tanah. Candi Sambisari adalah candi yang tertutup oleh sedimentasi Gunung Merapi saat dahulu kala Gunung Merapi erupsi. Sedimentasi Merapi terbawa oleh sungai-sungai disekitarnya. Terlihat dari struktur batuan yang menyusun candi tersebut adalah batuan beku yang berasal dari Gunung Merapi serta struktur tanah yang sama dengan Merapi.

Kunjungan kedua ke Tebing Breksi untuk mengetahui Sesar Opak. Sesar Opak adalah salah satu sesar yang aktif. Dimana diketahui gempa bumi yang terjadi di Yogyakarta 2006 berpusat di Sesar Opak. Salah satu tempat yang dilalui Sesar Opak adalah Tebing Breksi. Dimana Tebing Breksi adalah tempat bekas tambang batu pasir. Salah satu bukti dilalui nya sesar opak adalah, ada struktur batuan yang memiliki karakteristik sama namun posisi nya bergeser. Di Tebing Breksi dilakukan pengukuran strike dan deep dari Sesar Opak dengan menggunakan kompas geologi.

Kunjungan selanjutnya adalah di Singkapan Batuan di Jalanan Nglanggeran, Gunung Kidul. Singkapan batuan tersebut juga dilalui oleh Sesar Opak dengan bukti beberapa bagian dari Singkapan batuan yang bergeser. Terbukti bahwa Sesar Opak adalah sesar yang aktif dan masih bergerak.