Kegiatan Kuliah Lapangan Mata Kuliah Drought, Flood, and Debris Flow Risk Reduction

Kuliah Lapangan Mahasiswa MTPBA mata kuliah Drought, Flood, and Debris Flow Risk Reduction diselenggarakan pada 22 Mei 2019 yagn dibimbing oleh Karlina, ST., M.Eng., Ph.D.

Kegiatan ini didampingi oleh tim dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta tim kontraktor rekanan dalam pembangunan konstruksi pelindung banjir di Sungai Serang, Kabupaten Kulon Progo. Kunjungan pertama dilaksanakan di lokasi proyek pembangunan konstruksi pelindung banjir di Desa Giripeni, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, yang sering terjadi banjir akibat luapan sungai di kawasan tersebut. Pada lokasi itu, sudah dilakukan penanganan dengan bangunan konstruksi berupa dinding parapet untuk melindungi kawasan sekitar dari luapan banjir Sungai Serang. Luapan dari sungai di sekitar titik tersebut sering menggenangi kawasan permukiman di sekitarnya, sehingga perlu adanya peningkatan ketinggian bantaran sungai, sehingga digunakan metode struktural berupa pembangunan dinding parapet tersebut. Konstruksi tersebut menggunakan kala ulang (return period) 100 tahun, dengan debit banjir rancangan sekitar 432 m3/s. Rangkaian proyek konstruksi penahan banjir di Sungai Serang secara keseluruhan, selain untuk mengurangi risiko banjir sepanjang Sungai Serang yang selama ini sering terjadi, juga sebagai upaya untuk melindungi Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang lokasinya berada di muara. Konstruksi pelindung banjir tersebut akan dapat berfungsi maksimal apabila diimbangi dengan pengendalian alih fungsi lahan di kawasan hulu dan sekitar sungai.

Kunjungan kedua dilakukan di lokasi yang terjadi banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Serang di Desa Bendungan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo. Banjir tersebut terjadi pada Bulan Maret 2019. Kerusakan tanggul diduga akibat adanya pembangunan instalasi pembuangan air limbah swadaya masyarakat sekitar yang diarahkan ke Sungai Serang dengan melewati tanggul yang ada. Konstruksi yang tidak sesuai dengan standar keamanan diduga sebagai penyebab utama kerusakan tanggul tersebut. Saat ini, sudah dilakukan penanganan sementara dengan menutup tanggul yang jebol tersebut dengan menggunakan konstruksi karung pasir (sand bag)

Kuliah Lapangan Mata kuliah Earthquake Disaster Risk Reduction

Kegiatan Field Trip tentang Earthquake Disaster Risk Reduction diawali dengan kunjungan di Candi Kedulan, dimana Candi Kedulan adalah salah satu situs kuno yang baru sekitar tahun 1993. Candi masih dalam tahap pemugaran, yang direncanakan selesai pada 2020. Berdasarkan hasil pengamatan, bahwa candi kedulan adalah salah satu trace bahwa jaman dahulu kala terjadi gempa bumi yg besar di Wilayah Jogja sehingga meruntuhkan candi dan beberapa bagian candi hancur berkeping. Dan hasil analisis itu didukung oleh letak candi kedulan yang dekat dengan sesar Opak.

Terkait dengan teknologi pembangunan pada jaman dahulu, para nenek moyang jaman dahulu sudah menerapkan teknologi untuk mengantisipasi gempa, agar bangunan lebih kuat. Dengan memasang dinding batuan dengan pola yang tidak sama dan saling mengunci. Sehingga, jika terjadi gempa bangunan akan lebih tahan. Terbukti dengan hasil penemuan situs lebih dari 70 persen masih dalam kondisi baik. Maka dari itu bisa dilakukan pemugaran.

Kunjungan kedua adalah Taman Sari, bangunan cagar budaya ini, beberapa bagian mengalami kerusakan akibat gempa bumi 2006 kala itu. Beberapa bangunan sengaja tidak dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi karena sebagai bukti atau trace bahwa pernah terjadi gempa bumi hebat di Yogyakarta. Namun beberapa bangunan yang rusak dilakukan retrofitting dengan grouting bagian-bagian yg retak akibat gempa dan perkuatan dinding di beberapa lokasi di dalam ruang bawah tanah.

Monitoring dan Evaluasi Karyasiswa Kementerian PUPR untuk Prodi MTPBA dan MSTB

Kegiatan rutin monitoring dan evaluasi (Monev) bagi karyasiswa tugas belajar Kementerian PUPR telah dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2019, bertempat di Ruang Sidang Merah, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM.
Tim monev dilaksanakan oleh Bidang Evaluasi dan Perencanaan Pusdiklat SDA dan Konstruksi Kementerian PUPR, di dampingi oleh bagian akademik Prodi MTPBA dan MSTB membahas kendala-kendala yang dihadapi karyasiswa selama menjalankan tugas belajar. Beberapa kendala yang dihadapi adalah berkaitan dengan penentuan lokasi magang, topik tesis, proses penyusunan tesis dan masa studi. Beberapa solusi juga telah diberikan kepada karyasiswa terhadap kendala-kendala tersebut, sehingga diharapkan karyasiswa dapat menyelesaikan studi dengan tepat waktu.

Kerjasama Pendidikan antara Prodi MTPBA DTSL FT UGM, Prodi MMB PS UGM dengan BNPB

Pada tanggal 2 Mei 2019, telah dilaksanakan rapat kerja antara Prodi MTPBA, Prodi MMB Universitas Gadjah Mada dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, membahas Draft Perjanjian Kerjasama antara UGM (FT DTSL MTPBA & SP MMB)-BNPB. Untuk prodi MTPBA kerjasama dengan BNPB dirancang untuk program Double Degree di University of Newcastle-Australia.

Rapat dihadiri oleh perwakilan Dari Direktorat Pendidikan dan Pengajaran UGM, perwakilan dari Direktorat Kemahasiswaan UGM, Dekan Sekolah Pascasarjana UGM, Ketua Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM, Kaprodi MTPBA, Ketua Kepala Pusat Diklat PB, dan Kepala Biro Hukum Kerjasama BNPB.

Kuliah Lapangan Mata Kuliah Natural Disaster Damage and Loss Assessment (NDLA)

Kuliah Lapangan mata kuliah Natural Disaster Damage and Loss Assessment (NDLA)i MTPBA UGM 2019 dilaksanakan pada Jumat, 3 Mei 2019 dengan tujuan Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul dan Makam Imogiri (lokasi bencana longsor).

Pelaksana kuliah lapangan sebagai berikut:

  • Prof. Ir. Djoko Legono, Ph.D.
  • Karlina, ST., M.Eng., Ph.D.
  • Mahasiswa MTPBA 2018

Kegiatan ini didampingi oleh tim dari BPBD Kabupaten Bantul, selaku institusi pelaksana penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana alam di Kabupaten Bantul. Kunjungan pertama dilakukan di kantor BPBD Kabupaten Bantul. Di lokasi tersebut, dilakukan pengarahan mengenai gambaran bencana banjir dan longsor di Kabupaten Bantul serta kondisi lokasi yang akan dilakukan pengamatan. Selain itu, dilakukan diskusi dan tanya jawab mengenai proses mitigasi bencana yang telah dilaksanakan, pengorganisasian pelaksanaan tanggap bencana, serta metode penilaian kerusakan dan kerugian terhadap bencana alam yang terjadi.

Kunjungan kedua dilaksanakan di area Makam Raja Imogiri yang pada bulan Maret 2019 mengalami longsor yang cukup besar. Longsor tersebut menimbulkan korban jiwa dan merusak 3 rumah warga di bawahnya. Dalam hal ini, telah dilakukan penilaian terhadap kerusakan (damage assessment) dan perhitungan kebutuhan pascabencana (post disaster need assessment) oleh BPBD Kabupaten Bantul. Analisis tersebut didasarkan pada Peraturan Kepala BNPB Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana.