Kunjungan the International Engagement Arm of the University of Newcastle, Australia

Prodi Magister Teknik Pengelolaan Bencana Alam (MTPBA), DTSL FT UGM, kedatangan tamu Mr. Kenny Khoo, dari Transnational Education team within UON Global, the International Engagement Arm of the University of Newcastle, Australia, pada tanggal 4 April 2019.

Kedatangan beliau disambut oleh Ketua Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Prof. Ir. Joko Sujono, M.Eng., Ph.D., Sekretaris Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Ali Awaludin, ST., M.Eng., Ph.D., dan Ketua Prodi MTPBA Ir. Adam Pamudji R., M.Sc., Ph.D.

Mr. Kenny Khoo menawarkan kemungkinan kerjasama pendidikan bidang bencana melalui program Double Degree tingkat master, bagi mahasiswa Prodi MTPBA dan mahasiswa di University of Newcastle, Australia. Pembahasan rapat adalah terkait dengan penyelenggaraan studi di UON, rencana pembagian pelaksanaan studi program Double Degree, pembiayaan, dan rancangan kegiatan program Double Degree.

Setelah kunjungan di DTSL, Mr. Kenny Khoo dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Dekan Fakultas Teknik Prof. Dr. Ir. Nizam, M.Sc., dan pejabat bidang kerjasama Internasional Fakultas Teknik, untuk membahas kemungkinan kerjasama program Double Degree.

Kuliah Lapangan Earthquake Dynamic untuk Mahasiswa Angkatan 2018

Mata Kuliah: Earthquake Dynamic

Waktu: Sabtu, 6 April 2019

Dosen Pembimbing: Gayatri Indah Marliyani, ST., M.Sc., Ph.D

Kegiatan Field Trip tentang dinamika gempa diawali dengan kunjungan di Candi Sambisari, dimana Candi Sambisari adalah salah satu situs kuno yang baru ditemukan abad 20an sekitar tahun 1966. Candi Sambisari adalah candi yang berada dibawah permukaan tanah. Candi Sambisari adalah candi yang tertutup oleh sedimentasi Gunung Merapi saat dahulu kala Gunung Merapi erupsi. Sedimentasi Merapi terbawa oleh sungai-sungai disekitarnya. Terlihat dari struktur batuan yang menyusun candi tersebut adalah batuan beku yang berasal dari Gunung Merapi serta struktur tanah yang sama dengan Merapi.

Kunjungan kedua ke Tebing Breksi untuk mengetahui Sesar Opak. Sesar Opak adalah salah satu sesar yang aktif. Dimana diketahui gempa bumi yang terjadi di Yogyakarta 2006 berpusat di Sesar Opak. Salah satu tempat yang dilalui Sesar Opak adalah Tebing Breksi. Dimana Tebing Breksi adalah tempat bekas tambang batu pasir. Salah satu bukti dilalui nya sesar opak adalah, ada struktur batuan yang memiliki karakteristik sama namun posisi nya bergeser. Di Tebing Breksi dilakukan pengukuran strike dan deep dari Sesar Opak dengan menggunakan kompas geologi.

Kunjungan selanjutnya adalah di Singkapan Batuan di Jalanan Nglanggeran, Gunung Kidul. Singkapan batuan tersebut juga dilalui oleh Sesar Opak dengan bukti beberapa bagian dari Singkapan batuan yang bergeser. Terbukti bahwa Sesar Opak adalah sesar yang aktif dan masih bergerak.

Kuliah Lapangan Mata Kuliah Flood And Debris Flow (Fdf) Dan Flood Early Warning System (Fews) 2019

Kuliah Lapangan Mata Kuliah Flood And Debris Flow (Fdf) Dan Flood Early Warning System (Fews) diselenggarakan pada 12 Maret 2019

TUJUAN:
Kantor PPK Pengendalian Lahar Gunung Merapi Kementerian PUPR, Jembatan Kali Putih Baru (Kec. Salam, Kab. Magelang), Proyek Pembangunan Consolidation Dam di Kec. Srumbung (Kab. Magelang), dan Sabo Dam Ngepos (Kec. Srumbung, Kab. Magelang)

PELAKSANA:

  • Prof. Ir. Djoko Legono, Ph.D.
  • Ir. Adam Pamudji Rahardjo, M.Sc., Ph.D.
  • Mahasiswa Kelas Bencana Air MTPBA 2018 (10 orang).
  1. Kunjungan Lapangan dilaksanakan dalam rangka mendukung mata kuliah FDF dan FEWS. Kegiatan ini didampingi oleh tim dari PPK Pengendalian Lahar Gunung Merapi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Yachiyo Engineering Co., Ltd. selaku rekanan dalam review masterplan pengendalian bencana Gunung Merapi.
  2. Kunjungan pertama dilakukan di kantor PPK Pengendalian Lahar Gunung Merapi di Jalan Magelang Nomor 4 Yogyakarta. Di lokasi tersebut, dilakukan pengarahan mengenai gambaran proyek secara keseluruhan serta kondisi lokasi yang akan dilakukan pengamatan. Pada kesempatan ini, dijelaskan mengenai hasil laporan proyek penanganan risiko bencana di Gunung Merapi dan kawasan hilir Wilayah Sungai Progo. Selain itu, diberikan penjelasan mengenai karakteristik bencana yang ada di kawasan Gunung Merapi beserta konsep Early Warning System yang sudah dibangun dengan baik serta melibatkan berbagai komunitas masyarakat.
  3. Kunjungan kedua dilaksanakan di sekitar jalan nasional di Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, yang pada tahun 2010 rusak parah akibat terjangan banjir lahar dari Gunung Merapi. Pada lokasi tersebut sudah dilakukan penanganan dengan bangunan konstruksi berupa jembatan baru untuk mengakifkan kembali jalan nasional yang terputus, serta pembangunan diversion channel untuk mengarahkan banjir lahar agar tidak menerjang ke area-area yang menjadi lokasi kegiatan masyarakat apabila terjadi bencana serupa.
  4. Kunjungan ketiga dilakukan di lokasi pelaksanaan proyek pembangunan consolidation dam PU-C di Kecamatan Srumbung. Pada lokasi ini, dibangun consolidation dam baru yang dilengkapi dengan intake irigasi, yang berfungsi mengontrol sedimen dan melindungi jembatan yang ada dari dampak peningkatan dasar sungai akibat banjir lahar. Untuk Early Warning System yang digunakan dalam rangka konstruksi tersebut, dijelaskan bahwa pelaksanaannya melibatkan berbagai jaringan komunitas masyarakat. Hal tersebut dianggap lebih efektif, karena dapat langsung disampaikan melalui komunikasi radio dan dilakukan evakuasi secepat mungkin pada area proyek.
  5. Kunjungan terakhir dilakukan di Sabo Dam Gendol di Desa Ngepos, Kecamatan Srumbung. Pada kawasan tersebut, sudah terpasang sistem monitoring banjir dan lahar berupa sensor yang dapat mengirimkan data perubahan ketinggian muka air secara online. Peralatan tersebut sebenarnya dilengkapi dengan kamera pengawas, tetapi saat ini sudah hilang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, kondisi dam penuh dengan tanaman air enceng gondok, sehingga dapat mengganggu akurasi data yang ditangkap sensor. Instalasi Early Warning System tersebut mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mitigasi bencana akibat banjir dan lahar. Untuk itu, perlu perhatian yang lebih terhadap perawatan dan operasionalisasi instalasi yang sudah terpasang agar berfungsi secara optimal.

 

Sosialiasasi Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Prodi MTPBA

Kegiatan sosialiasasi Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Prodi Magister Teknik Pengelolaan Bencana Alam (MTPBA), Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik UGM, dengan tema “Identifikasi Potensi dan Sosialisasi Ancaman Bencana Alam di Dusun Jonggrangan, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo”, telah dilaksanakan pada tanggal 21 Desember 2018 pukul 19:30 WIB, bertempat di kediaman rumah Bapak Sutarman selaku Dukuh wilayah setempat.

TUJUAN KEGIATAN

Kegiatan yang dilaksanakan mempunyai tujuan sebagai berikut ini.

  1. Teridentifikasinya lokasi-lokasi potensi bencana longsor khususnya yang dipicu oleh hujan deras.
  2. Meningkatnya pengetahuan tokoh dan aktifis masyarakat tentang ancaman bencana dan kesadaran untuk mengurangi resiko bencana secara berkelanjutan serta metode mitigasi bencana yang tepatguna.

TIM PKM PRODI MTPBA

Pelaksana kegiatan sosialisasi terdiri dari:

  1.  Ir. Adam Pamudji R., M.Sc., Ph.D.     Koordinator
  2. Trianingsih, S.IP.                                   Anggota
  3. Adin Syaifulloh, ST.                               Anggota
  4. Dean Aristya Nugraha                          Anggota

Kegiatan berakhir pukul 22.00 WIB

Kuliah Lapangan Mata Kuliah Wave and Tsunami

Kuliah Lapangan Mata Kuliah Wave and Tsunami mengunjungi beberapa lokasi antara lain:

  1. Pantai Baru di Muara Kali Progo, terkait dengan sedimentasi di sekitar Muara, dan peran fungsi jeti di sekitar Muara untuk mempertahankan Muara Sungai agar tidak berpindah.
  2. Evacuation Building untuk Tsunami di Pantai Kuwaru. Bangunan evakuasi ditujukan untuk evakuasi sementara warga, di saat tsunami terjadi.
  3. Pantai Kuwaru, Pantai Samas (Muara Kali Opak) dan Pantai Depok terkait dengan sempadan pantai. Daerah sempadan pantai berubah2 terkait dengan perubahan garis pantai. Permasalahan nya adalah aktivitas masyarakat dan pemukiman yg berada di sempadan pantai yang seharusnya berada di 100-150 m dari pantai.
  4. Sekitar pantai Parangtritis. Ada 3 lokasi yg dikunjungi terkait shelter atau evacuation route di sepanjang pantai parangtritis. Yang pertama, di makam syeh maulana mahribi, bulak mabul, dan makam syeh bela belu. Ketiga lokasi tersebut sangat efektif untuk evakuasi sementara ketika tsunami terjadi di pantai parangtritis. Terletak 30-50 m diatas muka air laut.

Kuliah Lapangan Mata Kuliah Vulkanologi

Kegiatan Field Trip Mahasiswa MTPBA 2018 terkait mata kuliah Vulkanologi di beberapa tempat. Kunjungan pertama di BPPTKG Pusat Pemantauan Monitoring Gunung Merapi. Monitoring yg dilakukan terkait pengamatan seismik, deformasi dengan GPS dan Tiltmeter, pengamatan foto realtime, pengamatan kualitas udara dan abu vulkanik.

Kunjungan yg kedua adalah di Sabo DAM Kali Gendol bersama dengan pegawai BBWS Serayu Opak, kunjungan dilakukan dengan diskusi terkait proses konstruksi Sabo DAM dan mekanisme dari Sabo untuk menahan debris ketika bahaya lahar mengancam ketika hujan turun dan ada deposit. Kunjungan ketiga di Sabo dam Kali Kuning.

Kuliah Lapangan Coastal Zone Disaster Management 2018

Pelaksanaan kuliah lapangan mata kuliah Pengelolaan Bencana Daerah Pesisir (Coastal Zone Disaster Management) ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 03 November 2018, yang didampingi Dosen Pengampu Prof. Ir. Radianta Triatmadja, Ph.D. Rombongan berangkat dari kampus Teknik Sipil UGM pada pukul 06.56 WIB. Kuliah lapangan mengunjungi beberapa lokasi:

  1. Pukul 08.15 tiba di Pantai Pandansimo
    Kegitan yang dilakukan:
    a.Pengarahan dari Dosen yaitu Bapak Radianta mengenai Abrasi dan Akresi
    b.Observasi jarak Abrasi
    c.Observasi Lereng Pantai, Tinggi dan arah gelombang serta mengukur Wave Time Period.
    d.Diskusi dan tanya jawab.
  2. Pukul 08.15 tiba di Pantai Goa Cemara
    Kegitan yang dilakukan:
    a.Pengarahan dari Dosen yaitu Bapak Radianta mengenai Abrasi dan Akresi
    b.Observasi jarak Abrasi
    c.Observasi Rip Current dan Longshore Transport
    d.Diskusi dan tanya jawab.
  3. Pukul 12.41 tiba di Pantai Parang Tritis
    Kegitan yang dilakukan:
    a. Pengarahan dari Dosen yaitu Bapak Radianta mengenai Abrasi dan Akresi
    b. Observasi Sand Dune
    c. Observasi Isu permasalahan Pantai Parang Tritis.
    d. Diskusi dan tanya jawab.

Pukul 14.18 Wib Kegiatan Fieldtrip selesai dan kembali ke Kampus UGM. Tiba di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Pukul 15.51.

Kuliah Lapangan Mata Kuliah Sistem Peringatan Dini Banjir di Yogyakarta

Pelaksanaan kuliah lapangan mata kuliah Sistem Peringatan Dini Banjir ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 Mei 2018 berangkat dari kampus pada pukul 07.30 WIB dengan urutan lokasi yaitu.

Pukul 08.01 WIB Tiba di Balai Litbang SABO

Balai Litbang Sabo, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Kementrian PUPR yang beralamat di Jalan Sabo No. 1 Sleman Yogyakarta,

Kegiatan yang dilakukan:

  • Sambutan dari Kepala Balai Litbang Sabo Bapak Ir. Dwi Kristianto, M.Eng.
  • Pemaparan dari Balai Litbang Sabo oleh Bapak Akhyar Musthofa mengenai Sistem Peringatan

Dini dan simulasi model banjir lahar berbasis data radar.

  • Diskusi dan tanya jawab.
  • Ramah tamah dan penutupan.

Pukul 09.43 WIB Berangkat dari Balai Litbang Sabo

Tiba di AWLR KU-RC3 Pukul 10.07 WIB, Stasiun pengamatan tinggi muka air sungai atau AWLR (Automatic Water Level Recorder) pada titik stasiun pengamatan KU-RC3.

Kegitan yang dilakukan:

  • Melihat Objek Alat AWLR secara langsung
  • Diskusi dan Tanya jawab dengan narasumber Bapak Robi sebagai Asisten Dosen.

Pukul 10.21 WIB Berangkat dari AWLR KU-RC3

Tiba di MGM Pukul 10.44 WIB. Museum Gunungapi Merapi yang beralamat di Jalan Kaliurang Km. 22 Sleman Yogyakarta.

Kegitan yang dilakukan:

  • Melihat peralatan sistem X-BAND MP RADAR
  • Melihat pengoperasian pengamatan pada ruang monitor.
  • Diskusi dan tanya jawab dengan narasumber bapak Robi sebagai Asisten Dosen.

Pukul 11.05 WIB Berangkat dari MGM

Tiba di ARR BO-Donoharjo Pukul 11.18 WIB, tasiun pengamatan hujan atau ARR (Automatic Rainfall Recorder) pada titik stasiun pengamatan BO (Donoharjo).

  • Melihat Objek Alat AWLR secara langsung
  • Diskusi dan Tanya jawab dengan narasumber Bapak Robi sebagai Asisten Dosen.

Field Trip Mata Kuliah Drought,Flood Debris Flow Risk Reduction dan Natural Disaster Damage and Loss Assessments

Field trip penunjang mata kuliah Drought,Flood, and Debris Flow Risk Reduction dan Natural Disaster Damage and Loss Assessments diikuti oleh Mahasiswa MTPBA angkatan 2017 yang didampingi oleh dosen Dr. Istiarto di Yogyakarta, 8 Mei 2018. Lokasi tujuan field trip kali ini adalah muara Sungai Progo yang terletak di dekat Pantai Trisik Kabupaten Kulon Progo, dan hilir Sungai Opak di Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul.

Lokasi kunjungan pertama di Pantai Trisik, peserta field trip diperlihatkan sistem penanggulangan banjir di hilir Sungai Progo dengan penggunaan pintu air, tanggul, dan bangunan pengarah aliran (jetty). Dr. Istiarto menjelaskan bagaimana kondisi dan proses awal pengendalian banjir di areal tersebut sampai dengan kondisi saat ini.

Lokasi kunjungan selanjutnya, peserta field trip diajak untuk melihat salah satu bangunan air untuk pengamanan jembatan Kretek di Kabupaten Bantul. Di lokasi ini, Dr. Istiarto menjelaskan proses terjadinya kerusakan bangunan air tersebut untuk kemudian selanjutnya dilakukan rehabilitasi.